TELEKOMUNITAS
1.
Memikirkan kembali komunitas
Untuk istilah yang begitu berlebihan
digunakan dalam publik media, adalah luar biasa bagaimana community tidak terlalu banyak diteorikan pada hari ini. Namun
demikian hal tertentu yang patut dihargi dari komunitas adalah terus bertahan
sepanjang wacana modernitas sebagai satu istilah acuan kunci dan sebagai narasi
legitimasi bagi ilmu manusia wacana kewargaanpada abad ke-19 teorisi utama
tentang komunitas adalah Tennis dan Emile durkhim.
Pada bab ini relevansi ats penjelasan
yang lama dan penjelasan yang baru komunitas bagi komunitas untuk mempelajari
media dan komunikasi akan benar-benar dikaji. Secra khusus, kita akan mengkaji
apakah medium broadcast dan medium network dan komunikasi bisa memberi
konteks bagi komunitas seperti yang mendefinisikan oleh penjelasan diatas.
2.
Teori-teori klasik tentang komunitas
Sampai belakangan ini, kegunaan
konvensional atas istilah komunitas dalam ilmu-ilmu humanivora cenderung
membuat itu sebagai formalisasi atau deviasi dari apa yang Emile Durkhim
gambarkan sebagai conciensi collective yang ia definisikan sebagai seperangkat
kenyakinan dan sentimen umum hingga rata-rata anggota masyarakat tunggal yang
membentuk sistem penentu yang memiliki kehidupan sendiri adalah salah satu yang
mendapatkan status sebagai fakta sosial, karena mimiliki elektivitas dan peran
untuk dimainkan dalam integrasi sosial.
Bagi Durkhim, awal dari apa yang
tonnies itu menciptakan rasa keseluruhan yang lemah terhadap consiense
collective untuk setiap masyarakat tertentu secara keseluruhan. Bagi dia
pembagian tenaga kerja bukan kegiatan pemersatu yang cukup untuk mengatasi
hilangnya ikatan ideasional. Perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat
moderen. Oleh karena itu, adalah transformasi dalam isntektur masyarakat. Dalam
istilah itu, tidak berarti bahwa individu-individu dalam masyarakat modern,
oleh karena itu, adalah transformasi dalam arsitektur masyarakat.
3.
Akhir dari sosial dan wacana baru tentang komunitas
Munculnya network society bersama-sama
dengan perdebatan bahwa ikatan sosial dan peraktik sosial bersifat jauh lebih
kapiler dalam masyarakat moderen, dan bahwa seperti sosial whole dapat menjadi
efektif dalam integrasi atas orang-orang telah mengungkapkan
pernyataan-pernyataan baru ini tentang akhir dari kondisi sosial.
Masalah dengan masyarakat seperti itu
adalah menghasilkan setting dimana norma-norma berubah dengan cepat karena
terus menerus harus mendefinisikan ulang, Menghasilkan krisis tentang bagaimana
individu diintegrasikan.
Menurut Rose pengembangan ontologi
sosial dizaman sekarang oleh diselimuti oleh wacana-wacana cara berbica dan
berfikir yang mengelola pengalaman atas realitas sosial. Ini kadang-kadang
disebut mengikuti Michel Falcault sebagai governmentality.
sosial hanya memiliki satu kesatuan sepanjang itu atas nama sosial sehingga
berbagai tekanan politik dikatakan akan dibebankan pada populasi untuk
keperluan pemerintah derunnasional. Banyak dari kecenderungan ini telah menjadi
perlu, menurut tepatnya karena erosi atas kekuasaan negara tradisional akibat
globalisasi yang mensyaratkan spesialisasi baru atas peemerintah untuk
mengelola politik dan ekonomi. Ini telah membawa jenis baru wacana tentang kontrol
dimana proses ekonomi abstrak dibicarakan dalam segi kepentingan komunitas.
4.
Globalisasi dan konteks sosial
Bagi Rose masyarakat dan komunitas
dipandang sebagai konstruksi-konstruksi diskursif yang telah berubah peran
pembentukan peran dan gagasan ekonomi nasional adalah syarat utama bagi
pemisahan bagi domain sosial berbeda. touraise mengakui yang kontras dengan
pandangan kaum globalis ekstrem, bahwa peristiwa-peristiwa yang dikatakan telah
menghasilkan globalisasi.
Dalam konteks kontemporer. Karena itu
tauraine mengajukan bahwa tugas utama bagi sosiologi hari ini adalah harus
menemukan prinsip baru yang mampu menggantikan gagasan tentang masyarakat dan
lebih khusus lagi tentang masyarakat nasional, yang begitu lama memainkan pran
mediasi dan integrasi. berpalingnya touraine ke teori sosial tentang subjek
melalui individuasi, yang ia klaim diharuskan oleh demomposisi pasar global
tentang norma sosial, memiliki banyak landasan yang sama dengan karya
Jean-Lucnancy dalam The Imperative Community.
5.
Bangkitnya komunitas global dan praktik
Perspektif governmentataly, yang mengusulkan bahwa strategi-strategi diskursif
menjadi semakin penting bagi pemeliharaan bentuk masyarakat negara bangsa,
mengindentifikasi globalisasi sebagai dasar bagipemecahan antara sistem dan
aktor. Globalisasi melihat mengikis agen-agen tingkat menengah dari integrasi
sosial yang dulu pernah disediakan oleh masyarakat teknokratis.
komunitas audiens dan komunitas online
mengoptasi media massa untuk kegunaan-kegunaan interpersonal. untuk bergulat
dengan sifat sosial dari jenis-jenis baru komunitas ini. Kita perlu memahami
mereka bukan hanya sebagai komunitas online yang diorganisir melalui network.
Saat komunitas-komunitas audiens bisa
ditatadisekitar gambar, musik dan teks, baik komunitas online maupun komunitas
audiens melibatkan bentuk-bentuk praktik yang diregulerkan. Saat komunitas
kepercayaan menjadi terpisah dari tempat tertentu karena gerakan global tentang
budaya, komunikasi modern menjadi semakin penting dalam rangka mempertahan
mereka, karena mereka secara teratur menjadi pada jarak yag semakin melebar.
Namun pada saat yang sama, sarana
komunikasi yang semacam itu memungkinkan jenis-jenis baru ruang yang tersedia
untuk dipraktikkan. Dalam tempat-tempat praktik tidak bedanya apakah mereka
rasa global dan rasa lokal tentang tempat, ruang jasmani atau ruang elektronik.
memang cymberspace adalah tempat yang kita bisa menjadi dekat dengan cara
rutinitas kita bernavikasi seperti yang kita bisa dengan cara pengulangan
bertemu orang-orang ketika kita pergi ke jalan.
6.
Sosialitas dengan medium/objek
sentralitas dari komunitas praktik
untuk memahami saling keterkaitan antara komunitas lokal, dan komunitas lokal
juga memerlukan diferensiasi antara cara jasmaniahdan cara virtual yang
berhubungan dengan ruang. Seperti kita melihat dalam bab sebelumnya
berinteraksi dengan medium dieksplorasi oleh perspektif-perspektif ritual dari
komunikasi. komunikasi intersubjektif dieksplorasi oleh penjelasantransmis
7.
Sosialitas dengan budaya
Pendekatan integrasi pada media ini
bisa dibedakan dri pendekatan interaksi yang membatasi diri pada integrasi
subjektif. Dalam menganggap media sebagai lingkungan bagi sosiabilitas, muatan
tradisional bagi bagi determinisme
teknologis tidak lagi tersangkut paut dalam cara mereka berada pada
tahun awal-awal kajian media.
Jenis yang muncul dalam lingkungan
media biasanya tertanam jaringan atau pengolompokan bagi mobikitas teknososial.
Jaringan ini yang selalu melibatkan tindakan yang tertanam dalam sarana teknis
komunikasi atau transportasi, menjadi bermakna dalam diri merka sendiri, bukan
sekedar sebagai sarana untuk memperluas hubungan face to face.
8.
Sosialitas degan objek
Ketergantungan pada jaringan tekno
sosial mungkin memperhatikan berbagai jenis dari koneksi dan sirkulasi apa yang
berdampingan dengan mereka. Semakin tertanam teknologi ke dalam jaringan,
semakin dimungkinkan ia untuk terlibat dengan teknologi-teknologi tersebut
sebagai tuuan itu menciptakan cara hidup tekno sosial model trasportasi bagi
memehami peristiwa-peristiwa komunikatif menjadi berlebihan sebagaimana jenis
sosial itu dikatakan menjadi pusat dari model ini yakni pengguna teknologi
media.
Dalam keadaan tindakan kita
sehari-hari menjadi tertanam dalam jaringan teknologi, maka teknologi itu
sendiri menjadi transparan. Dalam karya Knorr Cetina dimana gagasan tentang
solidaritas bersifat objek, jika perlu secara epistemis dilandaskan dan tidak
ditarik secara ritual. Dengan kata lain
memiliki keintiman epistemis dengan objek adalah penting tidak hanya ritual
rutin berupa menggunakan ilmu sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu.
Dan memang dalam masyarakat post-social, ia mengkalim bahwa keintiman semacam
itu dimulai menelan keintiman dengan manusia lainnya.
9.
Masyarakat post sosial dan kesenjangan generasi
konsekuensi utama bagi transsisi
masyarakat informasi atau masyarakat pengetahuan yang mendapat banyak perhatian
adalah melebarnya keadaan dan generasi yang disertai dengan konstraksi waktu
dimana kesenjangan ini muncul. Dalam siklus yang semakin memendek cara dimana
orang-orang dibentuk oleh media bakal dengan cepat usang.
petrusahaan-perusahaan komputer memperkerjakan remaja jenius yang nampaknya
memiliki bakat alam untuk komputer, dan membentuk jaringan mereka sendiri bagi asosiasi
yang generasi tua tidak bisa dipahami.
Mungkin beberapa studi lain tahun
19980-an menunjukkan kolerasi jelas antara theknophobia dan usia , Brosnan
enggan menghubungkan keduanya , kecuali untuk menyatakan yang jelas bahwa
semakin dini individu berpengalaman dengan komputer maka semakin berkurang
kecemasan yang mereka alami dengan komputer.
10.
komunitas network
Dalam ukuran besra, sifat dari
objek-objek yang konkret dalam hubungan ini memberikan bukti siap bagi
kasus-kasus ritual untuk dimasukkan kemedia terkait. Namun itu dapat
melakukannya sambil menyembunyikan hubungan kurang tampak yang
individu-individu mungkin memiliki terhadap medium.
Kita tidak boleh ber argumen bahwa
studi-studi komunikasi tidak harus mengkaji interaksi-interaksi dengan medium
yang tentunya punya kepentingan besar dengan masyarakat, tetapi suatu yang
metefisik dari komunitas tersebut dan
dari teori-teori tentang mereka yang perlu diperiksa.
11.
Komunitas broadcast
Implikasi pertama dari kontras antara
komunikasi broadcast dan komunikasi network yang dibahas dalam dua bab
sebelumnya adalah bahwa studi tentang arsitektur komunikasi memungkinkan kita
mempertimbangkan kembali broadcast sebagai medium teknis bagi integrasi sosial
seperti jaringan komunikasi lewat komputer saat ini dipandang sebagai medium
bagi indentitas dan komunitas.
Yang membedakan bentuk-bentuk ritual
broadcast dari riual media pada umumnya adalah publisitas suatu eleman dari
sisplai dan jetertontonan . Publisitas dan tontonan publik tentu saja satu
aspek yang tidak bisa dicapai di internet.
12.
Telecomunity
Istilah telecomunity dapat ditemukan
dalam teks Alvin Tofler tanpa mendukung historisme dalam, teks ini kita dapat
mengatakan bahwa dalam teori Tofler adalah salah satu yang berguna secara umum.
sebagaimana kita telah melihat dari
dalam bab ini komunitas virtual atau komunitas telemediated adalah mungkin
dalam arsitektur komunitas broadcast atau dalam komunikasi broadcast dan dalam komunikasi network .
Ritual yang terlibat dalam setiap jenis komunitas memang berbeda seperti halnya
bidang-bidang identifikasi yang mereka hasilkan. Kesamaan mereka adalah
kesamaan kerakter yang memungkinkan partisipasi dikeajauhan dalam gerakan
ekspansi dan kontraksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar